Kamis, 26 Februari 2015

Apakah benar berjalan jinjit merupakan tanda anak mengalami gangguan sensorik???

Momnkiddy - "Normalkah saat anak saya berjalan dengan jinjit-jinjit" sebuah pernyataan yang wajar saja terjadi pada sebagian orang tua yang sedang memantau perkembangan anaknya. Kekhawatiran anda tidak perlu berlebihan karena setiap anak yang mengalami jalan jinjit akan berjalan normal. Berikut adalah ulasan mengenai jalan jinjit pada anak. Jalan jinjit adalah kondisi dimana anak berjalan dengan menggunakan ujung kaki di bagian jari. Jalan jinjit pada anak yang sedang belajar berjalan merupaan fase transisi yang wajar terjadi.

Beberapa perilaku ketika berjalan membuat anda khawatir, salah satu diantaranya adalah anak anda berjalan jinjit. Pada saat anak belajar berjalan, tumit anak anda akan lebih dulu menyentuh lantai kemudian telapa kaki hingga ujung jari. Otak memberikan informasi adanya penghalang sehingga anak akan mengubah kecepatan ataupun arah sehingga menyebabkan anak anda berjalan goyang ke sisi dan ke kanan dalam perjalanan belajar berjalan pada anak ini wajar terjadi.


Apakah setiap anak berjalan jinjit, mengapa anak bisa berjalan jinjit. Tidak akan berpengaruhkah pada cara berjalannya di kemudian hari? Baca juga cara menangani kejang demam pada si buah hati.

Umumnya fase berjinjit pada anak akan menghilang dengan sendirinya pada usia 24-30 bulan. Sehingga anak anda akan benar-benar menapak pada lantai, sehingga berjinjit hanya proses belajar saja. Namun apabila anak anda terus berjalan berjinjit dan tidak lagi dalam proses belajar berjalan. Bahkan ketika anda meminta untuk berjalan biasa anak anda tetap berjalan berjinjit maka sebaiknya cari tahu, dikhawatirkan adanya kelainan yang menyebabkan jalan jinjit yaitu cerebral palsy, autism, muscle dystophy atau kelainan otot saraf lainnya.

Salah satu kelainan yang menyebabkan jalan berjinjit diantaranya adalah perpendekan tendo achiles. Hal ini terjadi karena adanya proses pertumbuhan tendo achilles sehingga menjadi pendek. Tendo achilles ini berfungsi menghubungkan tumit dengan otot betis sehingga terjadi perpendekan.

Nah, untuk anda setelah mengenal kondisi normal dan tidak normalnya jalan jinjit dapat dilihat setelah anak anda sudah bisa berjalan. Penting untuk anda berjalan yang benar sehingga tidak menjadikan kebiasaan pada anak anda. Pada kasus lainnya jalan jinjit dapat disebabkan karena gangguan autis yang menyebabkan kemampuan anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi. Sampai saat ini mekanisme kondisi autis menyebabkan jalan jinjit masih dalam penelitian lanjut.

Jalan berjinjit dapat juga merupakan kelainan karena kasus cerebral palsy karena kehilangan kordinasi pada sistem gerak tubuh sehingga otot saling tarik menarik. Ini disebabkan karena otot betis sisi belakang yang dominan dibandingkan dengan sisi depan dan resultan terjadi pada tumit yang tertarik ke atas. Selanjutnya pada kasus muscle dystrophy dimana terjadi kerusakan otot karena defisiensi enzim dystrophy. Kelainan ini bersifat herediter yang disebabkan oleh ayah.

Apakah benar berjalan jinjit merupakan tanda anak mengalami gangguan sensorik??? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: bloggersemarang

0 komentar:

Posting Komentar